Berbicara mengenai bahan kimia, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan bahan kimia? Kita juga sering mendengar bahan kimia cair, padat, dan gas. Lantas, apa saja contoh-contohnya?
Oke, kita mulai dari pengertiannya terlebih dahulu. Bahan kimia merupakan suatu bahan yang mengandung unsur kimiawi yang sensitif atau resisten terhadap kondisi lingkungan tertentu, dengan kata lain, bahan kimia bisa bereaksi dengan bahan kimia lainnya. Pembuatan bahan kimia dilakukan melalui proses kimia.
Ketika berbicara mengenai bahan kimia, Anda tidak perlu bingung, karena pada dasarnya, bahan kimia ini ada dalam kehidupan sehari-hari kita. Contohnya garam (NaCl) dan gula (C12H22O11). Nah, dari kedua contoh tersebut saja kita sudah sering menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, kan?
Umumnya, bahan kimia terdapat dalam bentuk cair, padat, dan gas. Di luar itu, bahan kimia juga bisa mengalami perubahan fase zat sesuai dengan perubahan tekanan. Nah, yang akan kita bahas kali ini adalah bahan kimia cair.
Bahan kimia cair yang pertama akan kita bahas adalah Hidrogen peroksida dengan rumus kimianya H2O2. Bahan ini berbentuk cairan yang tingkat kekentalannya lebih besar dari air. Aromanya khas agak keasaman dan bisa larut dalam air.
Anda pernah menggunakan cairan pemutih saat mencuci pakaian? Nah, Hidrogen peroksida sering digunakan sebagai pemutih dan pembersih. Saat menggunakan cairan ini,
Asam sulfat termasuk dalam jenis asam kuat. Bentuknya berupa cairan bening seperti minyak dan akan larut dalam air. Namun, untuk larut dalam air, Anda harus memperlakukan asam sulfat ini secara khusus. Jadi, masukkan asam ke dalam air, bukan sebaliknya.
Hal itu karena air memiliki massa jenis yang lebih rendah dari asam sulfat. Sehingga, cenderung mengapung di atasnya. Nah, kalau air dimasukkan dalam asam sulfat, maka bisa menyebabkan larutan tersebut mendidih dan akan bereaksi dengan keras.
Perlu Anda ketahui juga bahwa asam sulfat bersifat korosif dan bisa menyebabkan luka bakar. Jadi, harap berhati-hati saat menggunakan bahan kimia cair yang satu ini.
Asam nitrat juga termasuk cairan yang korosif dan tidak berwarna. Asam ini termasuk asam yang beracun dan bisa menyebabkan luka bakar.
Ketika dilarutkan dalam air, asam nitrat akan terdisosiasi menjadi ion-ionnya, yaitu nitrat NO3- dan ion hydronium (H3O+). Ketika dicampurkan dengan asam klorida, maka campuran tersebut bisa melarutkan emas dan platinum.
Bahan kimia cair selanjutnya yang juga berbahaya, karena sangat beracun adalah hidrogen sianida atau HCN. Senyawa ini berbentuk cairan tidak berwarna dengan titik didih sedikit di atas suhu ruangan, sekitar 256℃.
Fungsi dari hidrogen sianida ini bisa mengganggu penggunaan oksigen di dalam tubuh, lho. Senyawa ini bisa menyebabkan kerusakan pada otak, jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Tentu saja, paparan sianida bisa berakibat fatal bagi tubuh makhluk hidup.
Amonium hidroksida dikenal juga dengan larutan amonia. Memiliki rumus kimia NH4OH, senyawa ini termasuk cairan yang larut dalam air, tidak berwarna, baunya sangat kuat, dan termasuk larutan basa dengan pH 11,7 pada 20℃.
Biasanya, senyawa ini digunakan sebagai pendingin, pupuk, bahan pemutih dan pembersih, serta keperluan rumah tangga lainnya. Senyawa yang satu ini juga bisa berisiko terjadinya ledakan atau terbentuk gas beracun terhadap bahan-bahan tertentu, seperti oksidator, air raksa, oksigen, senyawa silver, hidrogen peroksida, halogen, klorin, dan masih banyak lagi.
Benzena merupakan senyawa kimia organik berbentuk cair. Senyawa ini tidak berwarna dan mudah terbakar. Benzena memiliki aroma yang manis. Sayangnya, benzena bersifat karsinogenik atau menimbulkan sel kanker. Hal ini karena kadar karbon dalam senyawa benzena terbilang tinggi, itulah mengapa benzena juga mudah terbakar.
Asam bromida atau hidrogen bromida merupakan senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna. Senyawa ini termasuk dalam hidrogen halida. Perlu Anda ketahui juga bahwa asam bromida sangat korosif dan bisa menyebabkan iritasi jika terhirup oleh makhluk hidup.
Asam klorida merupakan jenis asam kuat yang berbentuk cair. Asam ini termasuk asam tidak murni yang warnanya kuning, karena adanya besi dan zat-zat organik.
Di dalam tubuh kita juga ada asam klorida murni, tepatnya di lambung. Meskipun asam klorida bersifat korosif, namun tubuh kita tetap aman, karena tubuh akan memproduksi lapisan lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung, sehingga tidak mudah terkikis oleh senyawa HCl.
Nah, untuk HCl yang buatan, kita seringkali menemukannya di laboratorium kimia, pembersih rumah tangga, pengolahan makanan, dan sanitasi kolam renang.
Bahan kimia cair sangat mudah bereaksi dengan bahan lainnya. Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati dalam menggunakannya. Perhatikan beberapa aturan di bawah ini!
Letakkan bahan kimia cair dalam gudang khusus.
Simpan bahan kimia di dalam rak dengan maksimum ketinggian ukuran bahu orang dewasa.
Untuk larutan asam, pisahkan antara asam organik dan asam anorganik.
Pisahkan juga asam perklorat dari jenis asam lainnya ataupun zat kimia lainnya, karena cairan ini termasuk yang mudah terbakar.
Khusus bahan yang termasuk oksidator, jauhkan dari zat-zat asam, basa, organik, dan logam. Sebaiknya, simpan di tempat yang dingin.
Itu dia beberapa contoh bahan kimia cair yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan jenis-jenisnya di atas, kita punya kesimpulan bahwa bahan kimia cair mudah bereaksi dengan bahan lainnya, sehingga Anda perlu memastikan bahwa penggunaan bahan tersebut tepat sesuai aturan. Jika salah dalam menggunakannya, akibatnya bisa fatal dan membahayakan diri sendiri dan orang lain.