Bahan kimia cair merupakan bahan kimia yang diperlukan oleh manusia bahkan produsen makanan juga membuat makanan dari bahan kimia. Bahan kimia yang terdapat dalam makanan adalah MSG atau asam sitrat.
Perlu Anda bahwa tidak semua bahan kimia itu beracun dan berbahaya karena ada manfaatnya masing-masing. Selain itu, penggunaan bahan cair juga pada produk rumah tangga seperti sabun cuci piring, pembersih lantai, parfum, sampo, detergen, dan sebagainya.
Paint protection film atau PPF adalah bentuk perlindungan pada kendaraan dengan melapisinya menggunakan plastik film transparan. Tujuan melapisi kendaraan dengan plastik adalah untuk melindungi kendaraan dari hujan asam, zat kimia korosif, serta sinar matahari.
Lapisan plastik yang digunakan untuk melapisi kendaraan adalah jenis TPU atau Thermoplastic Polyurethane. Plastik TPU berasal dari proses reaksi poliadisi yang juga digunakan sebagai bahan pengganti karet.
Hasilnya adalah plastik tersebut memiliki sifat tahan lama, lentur, kuat, dan keras. Saat ini penggunaan TPU bisa menghasilkan beberapa produk seperti waterpass, bahan campuran sepatu, sarung tangan, dan headset.
Lalu bagaimana dengan coating? Coating juga merupakan proses melindungi kendaraan bermotor menggunakan lapisan tertentu. Coating juga menggunakan bahan kimia cair yang sudah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Cairan kimia yang digunakan untuk coating terbuat dari bahan graphene dan memiliki kemampuan daya tahan yang baik. Sehingga mobil Anda akan tahan terhadap air dan tetap terlihat seperti baru.
Ada juga cairan coating yang terbuat dari bahan keramik terdiri dari silikon dioksida atau silika. Selain itu, ada juga campuran bahan lain yang bisa membuat cairan coating berbentuk seperti cairan. Bahan dasar keramin pada cairan coating sebenarnya sudah ada sejak tahun 2008 lalu.
Sampai sekarang, ada banyak orang yang menggunakan cairan coating berbahan dasar keramik karena dinilai lebih tahan lama dibandingkan dengan lilin dan sealant. Oleh karena itu, peminat cairan coating keramik semakin meningkat.
Penggunaan bahan kimia cair juga ada pada resin yang digunakan dalam dunia kontruksi. Resin adalah material yang terbuat dari campuran senyawa kimia dengan bahan alami. Dulu, resin murni menggunakan bahan alami seperti getah pohon.
Akan tetapi karena khawatir akan kelangkaan bahan alami, resin sekarang dibuat dengan campuran senyawa kimia. Ada banyak benda yang terbuat dari bahan resin dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan resin bisa pada kalung dandelion yang bentuknya seperti kristal berwarna bening. Selain itu, penggunaan resin juga ada pada gelang berlian karena sifat resin mudah dibentuk apapun. Bahkan bahan resin sangat mudah dikombinasikan dengan material lain.
Selain itu, ada juga cincin yang terbuat dari bahan resin yang dicampur dengan material lain seperti bunga dan gilter. Dalam resin, terdapat bahan kimia cair yang memudahkan proses pembentukan cincin.
Tidak hanya itu, bahan kimia yang cair juga digunakan pada emulsi. Emulsi sendiri merupakan jenis campuran khusus yang mengkombinasikan dua zat agar bercampur menjadi satu. Bentuk emulsi adalah koloid atau cairan yang terdispersi ke dalam padatan atau cairan lain.
Terdapat dua jenis emulsi yaitu emulsi cair dan emulsi padat yang memiliki sifat tidak stabil dan hanya bisa dibentuk satu kali. Beberapa contoh emulsi yang ada di kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
Paling terkenal adalah emulsi dalam susu yang berupa tetesan lemak dan menyebar ke dalam larutan karbohidrat cair.
Lem adalah benda yang mengandung bahan kimia untuk meningkatkan kekuatan perekatnya. Dengan mengetahui kandungan adesive dari lem akan menentukan kualitas keamanan dari lem tersebut.
Adapun cara yang bisa Anda gunakan untuk mengetahui kandungan bahan kimia dalam lem perekat adalah dengan bertanya langsung pada ahlinya, bertanya kepada pihak perusahaan, mengecek bagian TDS MSDS, serta mengecek di bagian kemasan lem.
Pada lem jenis PVac atau Polyvinyl Acetate merupakan jenis lem yang memiliki formula adesive terbaik sehingga aman digunakan. Tidak hanya itu, lem jenis ini juga memiliki tingkat ketahanan dan kekuatan yang sangat baik.
Lalu ada juga lem EVA atau Ethylene Vinyl Acetate yang juga merupakan lem perekat terbaik lainnya. Fungsi dari lem adesive adalah untuk merekatkan dua atau lebih benda serta bisa untuk menyambung benda tersebut.
Ada dua jenis lem adesive yang juga sering digunakan yaitu adesive tape yang dikenal dengan istilah lakban. Lakban adalah perekat yang bentuknya padat bukan seperti gel dan terbuat dari bahan plastik.
Pita perekat atau lakban bisa untuk menyambung dan menempelkan dua benda atau lebih. Contohnya adalah apabila kabel di rumah Anda putus bisa menyambungkannya kembali dengan lakban.
Selain itu, adesive tape adalah jenis lem yang mudah digunakan karena bentuknya berupa lembaran padat. Cara menggunakannya juga mudah karena cukup merekatkan benda yang ingin dihubungkan dan langsung terhubung.
Anda juga bisa menyobeknya dengan tangan, gunting, atau alat tajam lainnya. Selain itu, ada juga adesive glue yang bentuknya berupa cairan. Fungsinya sama yaitu untuk merekatkan dua benda atau lebih yang terbuat dari bagian hewan atau tumbuhan.
Ada juga adhesive glue yang terbuat dari minyak. Dulu, adhesive glue ditemukan pada getah pohon dan bisa digunakan sebagai alat perekat.
Penerapan bahan kimia cair ada di kehidupan sehari-hari seperti pada lem. Lem terbuat dari senyawa kimia yang berfungsi untuk merekatkan benda seperti kabel putus.